Kajian pakar perubatan Amerika Syarikat (AS) mendapati, kanak-kanak yang mempunyai tengkorak yang nipis, otak lebih kecil, tisu otak lebih lembut dan sel berkembang dengan lebih cepat adalah antara akibat buruk hasil penggunaan telefon bimbit berbanding orang dewasa.
Jadi, bayi dalam kandungan mungkin juga mengalami risiko yang sama, malah lebih besar lagi.
Kajian dijalankan pada 2008 yang menganalisis hampir 13,000 kanak-kanak mendapati, terdedah kepada telefon bimbit ketika dalam kandungan memberi kesan kepada masalah kelakuan mereka.
Ibu yang menggunakan telefon bimbit akan lebih cenderung 54 peratus mempunyai anak yang mempunyai masalah kelakuan.
Halo Apa Kabar PengunjungBHN? Semoga Dalam Keadaan Sehat Wal’afiat. Dalam Kesempatan Kali Ini Saya Akan Membagikan Artikel:
Kehadiran gadget atau hp sdh membuat sebagian besar orang-orang terasa tidak bs terpisahkan dgn elektronik digital tersebut. Karena gadget atau hp merupakan alat komunikasi bagi semua orang, tetapi di balik itu gadget dan hp sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
Tidak hanya untuk berkomunikasi, gawai pun kini mempunyai bermacam fitur untuk menemani aktivitas sehari-hari, termasuk media sosial, permainan, pemutar musik, hingga buku elektronik.
Kini ada kecenderungan baru yg dilakukan oleh para ibu muda moderen yg baru saja menyambut kelahiran buah
hatinya.
Banyak dari mereka memberikan ASI pada bayi sambil main gawai, atau disebut juga dengan brexting, kependekan dari breast texting.
Otomatis, kebiasaan mengecek atau menggunakan gawai waktu menyusui bayi akan membuat perhatian dan fokus ibu mudah terdistraksi.
Selain itu, rutinitas yg sedang jadi tren tersebut juga sudah menjadi perhatian para pakar pengasuhan anak dan dokter.
Para dokter memperingatkan bahwa kebiasaan brexting dapat mengganggu proses keterikatan antara ibu dan bayi yg terjalin waktu menyusui.
Keterikatan ibu dengan anak selama masa awal kehidupan sangat penting, hingga bila keterikatan ini terinterupsi, maka anak kemungkinan akan mengalami masalah kecemasan di masa yang akan datang.
” Ibu dapat kehilangan petunjuk bahwa bayi sudah merasa kenyang, masih lapar, tidak nyaman, atau kesulitan mencerna, ” tutur psikolog Kateyune Kaeni dalam wawancara dengan stasiun radio Southern California Public Radio yg dikutip dari livescience.
Semoga bermanfaat artikel ini, silahkan share ya…
Banyak dari mereka memberikan ASI pada bayi sambil main gawai, atau disebut juga dengan brexting, kependekan dari breast texting.
Otomatis, kebiasaan mengecek atau menggunakan gawai waktu menyusui bayi akan membuat perhatian dan fokus ibu mudah terdistraksi.
Selain itu, rutinitas yg sedang jadi tren tersebut juga sudah menjadi perhatian para pakar pengasuhan anak dan dokter.
Para dokter memperingatkan bahwa kebiasaan brexting dapat mengganggu proses keterikatan antara ibu dan bayi yg terjalin waktu menyusui.
Keterikatan ibu dengan anak selama masa awal kehidupan sangat penting, hingga bila keterikatan ini terinterupsi, maka anak kemungkinan akan mengalami masalah kecemasan di masa yang akan datang.
” Ibu dapat kehilangan petunjuk bahwa bayi sudah merasa kenyang, masih lapar, tidak nyaman, atau kesulitan mencerna, ” tutur psikolog Kateyune Kaeni dalam wawancara dengan stasiun radio Southern California Public Radio yg dikutip dari livescience.
Semoga bermanfaat artikel ini, silahkan share ya…
0 comments:
Post a Comment